Hati ini terus menangis.
Tangisan tanpa air mata.
Raga ini terus merintih.
Rintihan tanpa luka.
Bayangan kelam menghantuiku
Bayangan kelam menusuk dada
Aku tak mengerti
Aku tak sanggup mengerti
Aku tak ingin mengerti
Aku tak ingin sanggup mengerti.
Bayangan kelam menghantuiku
Bayangan kelam menusuk dada
Tak pernah ku coba untuk mengerti
Tak pernah kucoba tuk pikirkan
Tapi ia selalu ada
Tapi ia selalu datang
Nadhiantara
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
cielah wayan. puisimu kayak gemanaa geto. sejak kapan kamu jadi melankolis?
wkwkwk but after all, lumayan lha, walau nggak sekeren punya kahlil gibran.
wkwk, kidding, keren kok yan :)
Ehhhhh... memangnya jenengku rengas selama ini ra,,,, Hahahahaha
Eh Thanks commentnya,,,
Posting Komentar