Ketika pagi agak remang.
Kulihat kuncupmu sedikit mekar.
Betapa semaraknya sekitarmu.
Kumbangpun tak betah di sarangnya.
Keesokan hari kau sempurna mekar.
Macam-macam cara kumbang untuk menaklukanmu.
Namun kau yang manis dan ku bangga.
Nekat dan cepat percaya.
Dengan harapan ia mencintaimu.
Sekarang kau telah layu.
Kumbang yang dulu bangga, malah mengejekmu.
Pohonpun tertunduk malu.
By: Nengah Eddiana(My Father)
4 Des' 83
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
3 komentar:
waaaaah, keren
darimana ko dapat liat karyanya papamu?
Hahaha,,, buku hariannya,,, banyak sekali puisinya,,, jago jg ternyata papaku pas muda,, hehehehe
Thanks bro.....
hahahahaha,,,
Posting Komentar